Jumat, 10 Mei 2013

Analisis Sejarah Islam Masuk di Indonesia


Kebohongan Yang diBenarkan dan Kebenaran yang Dibohongkan.
            Seputar ulasan tentang sejarah yang banyak menyimpan beribu pertanyaan, apakah ini kesalahan sejarah, kesalahan individual, atau tentang penafsirannya. Mereka yang menganggap sejarah itu tidak penting dikarenakan mereka disuntik agar diperdaya untuk mengacuhkan sejarah dan membalikkan mata secara kasat tanpa kita ketahui bahwa sejarah lah yang mengatur dunia ini.
            Sejarah? Apakah Sejarah itu? Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa masa lalu untuk pembenahan di kehidupan yang akan datang. Sejarah menurut paradigma saya, merupakan ilmu dunia yang mengatur pola pikir manusia. Jika sejarah dibalikkan dari kebenerannya sudah pasti pola pikir manusia akan berubah juga.
            Ada apa sebenarnya dengan Sejarah? Apakah kita tidak mencoba merasakan adanya pembalikan dari Ilmu Sejarah atau Sejarahnya?
Di beberapa tahap pendidikan saya selalu mengulas dan membaca tentang sejarah, tetapi selalu saja ada penyimpangan yang tak tersimpulkan dari wacana pembahasan. Nilai sejarah seakan dibalikkan dari kebenarannya, jika saja kita menarik perhatian sejenak tentang Sejarah dan mencari tau kebenaran nya bisa jadi kita adalah orang yang paling menyesal mempelajari nya. Sedikit kita ranahkan penulisan ini dengan contoh contoh yang mungkin dapat berguna sebagai nilai pembanding nya. Misalnya pada Sejarah Indonesia? Saya pernah berdiskusi dengan teman saya beberapa pekan terakhir sebelum saya menuliskan ini. Disekitar pepohonan rindang kami mulai membahas topik tentang Sejarah Masuknya Islam di Indonesia. Didalam buku akademik jarang sekali membahas tentang bagaimanakah bisa mazhab bisa berkembang luas di Indonesia? Ini yang menjadi titik acuan kami untuk berdiskusi.
Jika membalik kembali benang merah masuknya islam masih banyak kontroversial dalam penulisannya, misalnya kerajaan Islam masuk pada abad ke 13, tetapi apakah pengertian masuk tidak berbeda dengan perkembangan? Jika kita membaca atau mengupas kembali tentang kerajaan Samudra Pasai dituliskan bahwa kerajaan samudra pasai berdiri pada 1275 Masehi, nah yang menjadi pertanyaan kembali, apakah setelah mendirikan kerajaan itu yang dikatakan masuknya peradaban? Setelah menggunakan beberapa referensi dan mengumpulkan beberapa argument, bila raja masuk islam maka peradaban itu masuk, boleh dikatakan kemungkinan bisa jadi. Karena jika raja masuk islam maka rakyat masuk islam? Benar. Namun dalam sisi pandang lain apakah raja atau rakyat yang menentukan, bukankah perkembangan Islam didahulukun kepada rakyat? Nah ini merupakan ketimpangan yang tidak pernah jelas kebenarannya, atau saja kebenerannya diragukan. Beralih ke pada mazhab setelah islam berkembang, boleh dikatakan bahwa Islam Masuk pada abad 13, nah kembali lagi bertanya, mengapa harus mazhab syafii yang berkembang? Kenapa tidak yang lain? Kalau kita kaji secara dalam kita dapat melihat secara jelas. Misalnya yang sering  digunakan dalam teori masuknya islam yaitu teori Gujarat, boleh saja dalam pemebenaran pandangan masing masing, namun didalam referensi yang kami bedah, dan juga dalam kajian Ibnu Batutah dan Buya Hamka didapati pada kisaran itu tepat abad ke 13 jelas sekali mazhab yang digunakan oleh orang orang Gujarat di negaranya adalah Mazhab Syiah, sedangkan di Indonesia pada kerajaan Samudra Pasai sudah mulai menggunakan Mazhab Syafii. Sepertinya tidak ada penyimpulan dan akhir yang jelas pada pembahasan ini.





 Analisis
Bahan : Buku Api Sejarah karya Ahmad Surya Negara hal 117-119
Sekularisme Karya Ismail Al-Kila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar